Program Bfd Adalah
Tips Sukses Mengikuti BFD
Agar pengalaman kita dalam BFD berjalan lancar dan memberikan hasil maksimal, ada beberapa tips yang bisa kita terapkan:
Mau jadi Akuntan, Pajak atau Auditor? Baca panduan lengkap Akuntansi, Pajak dan Audit di sini.
BFD di Jerman adalah program yang sangat bermanfaat bagi kita yang ingin memperkaya pengalaman internasional sambil berkontribusi pada masyarakat. Selain mendapatkan banyak keterampilan baru, kita juga bisa membangun jaringan yang kuat dan memperdalam pemahaman tentang budaya Jerman. Jika kita tertarik untuk mengembangkan diri dan mendapatkan pengalaman berharga di luar negeri, BFD bisa menjadi langkah awal yang tepat. Mari kita persiapkan diri sebaik mungkin dan jadikan pengalaman ini sebagai batu loncatan menuju masa depan yang lebih cerah.
Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill
Dibuat oleh tim MySkill, startup pengembangan skill dan karir terbesar di Indonesia, mendapatkan penghargaan LinkedIn Top Startup pada 2022, 2023 dan 2024. Beberapa referensi: Kompas, IDN Times, Forbes, Indeed, Semrush, Hubspot, AIHR, Nielsen Norman Group, Xero, Atlassian, Canva, W3, Grammarly dan sebagainya. Direview oleh Fahri Alba, Senior Career Advisor.
BFD (Bundesfreiwilligendienst) merupakan program sukarelawan yang ditawarkan oleh pemerintah Jerman, yakni kementerian keluarga dan urusan sipil Jerman (BAFzA) untuk memfasilitasi para pesertanya dalam pengembangan diri secara profesional, khususnya dalam keterampilan sosial.
BFD memberi kesempatan kepada pesertanya untuk bekerja di berbagai sektor sosial dengan durasi 6–18 bulan. Salah satu hal yang membedakan program BFD dengan FSJ adalah program BFD dapat diikuti mulai dari 16 tahun dan tidak ada batasan umur.
Peserta program BFD berkesempatan untuk bekerja, antara lain di rumah sakit, panti jompo, taman kanak-kanak, sekolah, panti sosial, dan kantor. Penempatan BFD di setiap tempatnya berbeda, misalnya pada bidang perawatan
, bidang perkebunan bersama orang berkebutuhan khusus
, bidang kuliner bersama orang berkebutuhan khusus
, di bidang dukungan harian penyandang disabilitas (Tagesförderung), dan masih banyak lagi.
Banyak yayasan di Jerman menerima sukarelawan yang berasal dari luar negara Jerman. Calon sukarelawan dapat mendaftarkan diri secara daring melalui laman-laman tertentu secara mandiri atau mengirimkan lamaran melalui surat elektronik. Pendaftaran bisa dilakukan baik dari Indonesia maupun dari Jerman. Pada bidang tertentu dibutuhkan juga sertifikat kemampuan bahasa Jerman.
Sebagai sukarelawan, tentunya beban kerja yang didapat tidak seberat pekerja profesional
pada umumnya, namun pengalaman yang dimiliki sukarelawan dapat digunakan untuk melanjutkan studi atau karier di Jerman.
Ingin tahu lebih dalam terkait BFD? Gabung di seminar daring bersama Goethe-Institut Indonesia. Catat tanggalnya dan sampai jumpa!
Mungkin sebagian dari edu people merasa bingung, apakah benar ada program relawan di Jerman tapi digaji?
Program ini berbeda dengan program-program lainnya. Tentunya ini sangat cocok bagi edu people yang suka membantu sesama.
Pegram tersebut juga bisa membuka jalan untuk kita mengenal negara Jerman. Inilah yang disebut sebagai Bundesfreiwilligendienst atau yang sering disebut BFD. BFD adalah program yang sangat bagus diikuti.
Apa yang Dikerjakan Saat Mengikuti Bundesfreiwilligendienst (BFD)?
Mungkin edu people beranggapan bahwa relawan yang dimaksud adalah relawan untuk membantu korban bencana alam.
Sederhananya BFD adalah pendidikan sosial di tempat tertentu atau di kalangan masyarakat. Para sukarelawan akan terlibat dalam suatu kegiatan sosial. Contohnya, membantu mereka yang cacat, rumah sakit dan di panti jompo.
Tidak hanya itu, edu people juga akan mengikuti program lokakarya yang mendukung dan membantu pengembangan kepribadian edu people.
Selain itu, edu people akan mendapatkan kesempatan untuk memperdalam wawasan yang intensif tentang bidang profesi sosial.
Selanjutnya, edu people juga akan mengenal keterampilan mereka sendiri selangkah demi selangkah serta akan mendapatkan evaluasi oleh orang lain.
Program BFD sangat berguna untuk orientasi profesional atau dalam arti dapat digunakan oleh edu people guna mengetahui apakah profesi sosial/ relawan bisa menjadi pilihan yang tepat untuk karir edu people sendiri.
Bundesfreiwilligendienst (BFD) bukanlah tempat pelatihan profesional atau pekerjaan. Edu people yang mengikuti program ini akan meningkatkan keterampilan dalam hal kritik, kerja sama, dan komunikasi.
Edu people juga akan memperoleh wawasan tentang hubungan sosial dan budaya serta bisa untuk mempertanyakan konsep moral dari diri edu people.
Apakah Mendapatkan Asuransi Sosial?
Pastinya edu people secara otomatis akan mendapatkan asuransi kesehatan dan asuransi perawatan jangka panjang.
Edu people memiliki hak atas tunjangan anak dan mendapatkan potongan pajak atas anak-anak . Tunjangan sosial hanya berlaku jika total pendapatan edu people tidak melebihi dari pendapatan sebenarnya.
Institusi penunjang atau tempat penugasan diwajibkan untuk membayar seluruh biaya asuransi sosial edu people, baik itu dari bagian pekerjaan maupun bagian pemberi pekerjaan. Waktu tahun sosial edu people juga akan diperhitungkan untuk asuransi pensiun.
Kelas Bahasa dan Sekolah Luar Negeri adalah portal informasi yang bergerak dalam bidang jasa penyedia informasi beasiswa, magang, dan kerja keluar negeri. Kami berkomitmen untuk selalu memberikan informasi terbaik dan terpercaya. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan informasi yang bebas dari unsur penipuan dan tentunya sangat bermanfaat bagi teman teman pejuang keluar negeri. Dengan harapan informasi yang kami sampaikan dapat membantu para pejuang beasiswa dan kuliah ke luar negeri saat ini dalam mendapatkan kampus, universitas, jurusan, dan beasiswa terbaik. Sampai saat ini kelas Bahasa memiliki beberapa macam media sosial antara lain Instagram, LinkedIn, Facebook, Telegram yang diharapkan dapat mempermudah penyebaran informasi beasiswa dan kampus luar negeri dengan terbaru kepada seluruh follower setia kelas bahasa.
FSJ (Freiwilliges Soziales Jahr) dan BFD (Bundesfreiwilligendienst) adalah dua program layanan sukarela di Jerman yang menawarkan kesempatan bagi orang muda dan orang dewasa untuk bekerja di sektor sosial. Kedua program ini memiliki beberapa kesamaan, tetapi juga ada perbedaan signifikan. Berikut penjelasan lengkap tentang kedua program tersebut:
FSJ (Freiwilliges Soziales Jahr)
FSJ adalah program layanan sukarela sosial yang ditujukan untuk pemuda berusia antara 16 dan 27 tahun. Program ini memungkinkan mereka untuk bekerja dalam berbagai bidang sosial, seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan layanan sosial lainnya.
Informasi Kursus Bahasa Asing
Apa yang Dilakukan Jika Ingin Mendaftar Program Bundesfreiwilligendienst (BFD) di Jerman?
Diberi Gaji Atau Tidak?
“Relawan ga ada yang di gaji”
Pasti edu people banyak yang berfikir menjadi relawan tidak digaji. Tapi untuk program ini edu people tidak perlu khawatir, edu people akan tetap mendapatkan gaji.
Gaji yang diperoleh edu people kurang lebih 700 euro sampai 800 euro per bulan. Tidak hanya insentif yang diterima, edu people juga akan mendapatkan akomodasi yang dilengkapi dengan makan dan penggantian biaya perjalanan.
Namun, jumlah uang saku yang didapat akan berbeda-beda sesuai dengan instansi. Sering juga berbeda tempat penugasan pada lembagale pendukung yang sama.
Apabila edu people tidak mendapatkan akomodasi dan makanan, edu people akan diberi dikompensasikan secara finansial atau diganti dengan uang.
Tempat Mana Saja yang Menerima Program Bundesfreiwilligendienst (BFD)?
Tidak semua tempat bersedia menerima program Bundesfreiwilligendienst (BFD). Jadi dimana sih edu people bisa mengikuti program ini? Berikut daftar tempat yang menerima program Bundesfreiwilligendienst (BFD).
Dimana Daftar Program Bundesfreiwilligendienst (BFD)?
Untuk edu people yang ingin dan tertarik untuk menjadi relawan pada program BFD, edu people bisa mengikuti bimbingan di Magna Education. BFD adalah program yang pasti cocok untukmu!
Di Magna Education edu people adan dibimbing oleh guru dan orang-orang yang profesional. Dan di Magna Education edu people tidak perlu repot-repot lagi karena semua urusan dan kebutuhan mulai dari bimbingan sampai keberangkatan telah diurus oleh tim Magna Education.
Edu people bisa menghubungi nomor WhatsApp berikut 0812-111-333-28 dan kunjungi instagram kita di magna.education.
FSJ (Freiwilliges Soziales Jahr) dan BFD (Bundesfreiwilligendienst) adalah Program yang ditawarkan oleh pemerintah Jerman untuk menjadi relawan atau pekerja sosial selama kurang lebih satu tahun. Kamu akan ditugaskan di lembaga atau yayasan yang diakui oleh pemerintah pusat atau daerah. Keduanya didanai penuh oleh pemerintah Jerman. Meskipun bekerja sebagai relawan, kamu akan diberi beberapa fasilitas pendukung dan uang saku.
FSJ dan BFD secara keseluruhan keduanya sama, namun terdapat beberapa perbedaan, yaitu:
Berikut adalah persyaratan yang harus kamu penuhi untuk mendaftar FSJ/BFD:
FSJ dan BFD memberikan keuntungan bagi pesertanya, di antaranya:
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Jakarta, Ditjen Diksi – Sumber daya manusia yang kompeten akan semakin banyak dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri (DUDI) pada masa kini hingga mendatang. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud terus berupaya melakukan berbagai macam terobosan baru melalui berbagai program dan kebijakan, utamanya bagi satuan pendidikan vokasi Tanah Air.
Salah satunya adalah program upgrading D3 menjadi sarjana terapan atau D4 yang turut disosialisasikan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto pada gelaran konferensi pers di Gedung Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Jakarta (15/12). Hal ini guna menjawab kebutuhan DUDI dalam menyediakan SDM kompeten melalui pendidikan vokasi, khususnya perguruan tinggi vokasi.
Meskipun program upgrading D3 menjadi D4 merupakan salah satu program yang diyakini akan menyediakan banyak lulusan kompeten, tapi Wikan menegaskan bahwa program ini bersifat opsional, bukan kewajiban. Menurutnya, upgrading dari D3 menjadi D4 adalah salah satu regulasi yang win-win, yakni semua dimenangkan, baik pihak industri, lulusan perguruan tinggi, dan kampus. Misalnya industri, akan mendapatkan banyak SDM yang kompeten karena turut dilibatkan pada proses upgrade ini.
“Jadi, D3 naik ke D4 itu harus upgrade bersama industri dengan menerapkan paket lengkap. Tetapi, industri yang dimaksud adalah industri yang memang benar-benar relevan dengan program studi atau prodinya, serta mau berkomitmen untuk menyerap lulusannya,” tutur Wikan.
Sedangkan win untuk para lulusan perguruan tinggi akan menjadi lebih kompeten dan sesuai kebutuhan industri. Sehingga, mereka akan mendapat penghargaan serta karir yang lebik baik karena lulusan D4 sudah setara dengan S1. “Jadi, nanti yang menjadi teknisi atau operator terampil itu lulusan D2. Adapun lulusan D3 yang naik menjadi D4 akan memiliki capaian pembelajaran atau kompetensi sebagai calon supervisor lapangan, manajer lapangan, product designer untuk produk-produk aplikatif, dan bisa juga sebagai enterpreneur,” terang Wikan.
Soft Skill, Karakter, dan Leadership
Wikan menjelaskan, upgrade D3 menjadi D4 bukan dilakukan layaknya “sulap”, melainkan harus membuat kurikulum dan capaian kompetensi yang baru. Karenanya, perguruan tinggi vokasi diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat yang sudah ditetapkan. Adapun syarat yang paling utama, yaitu materi penguatan soft skill, karakter, serta leadership.
“Hard skill itu sudah jelas penting dalam pendidikan vokasi, tapi soft skill dan karakter serta leadership itu adalah on top. Ketika kurikulum D3 menjadi sarjana terapan, peningkatan soft skill dan karakternya itu dominan. Maka, akan memungkinkan terlahirnya banyak enterpreneur juga,” jelas Wikan.
Sedangkan persyaratan lainnya, yaitu prodi merupakan program D3 terakreditasi dengan peringkat B atau Baik Sekali, serta terdapat kebutuhan DUDI. Perguran tinggi vokasi juga harus memenuhi persyaratan yang diminta, yaitu menyiapkan kerja sama dengan DUDI, menyiapkan SDM, kurikullum, peraturan akademik, dan lain sebagainya.
Menurut Wikan, hasil survei sementara mengenai pengukuran minat dan kesiapan perguruan tinggi vokasi untuk upgrading D3 menjadi D4, tercatat sudah ada lebih dari 280 prodi D3 yang berminat dan siap. Bahkan, ada beberapa politeknik dan kampus vokasi universitas yang berminat untuk upgrade seratus persen prodi D3 menjadi sarjana terapan.
Di samping itu, Ditjen Diksi juga telah menyiapkan anggaran yang cukup besar di tahun 2021 untuk penguatan prodi yang fokus pada D4. “Akan ada program P3TV yang nanti akan kita fokuskan untuk penguatan D4. Bahkan, kita juga akan merilis program insentif bagi D3 yang melakukan upgrade ke D4,” ujar Wikan.
Adapun untuk program D4 lainnya, yaitu menikahkan D4 di Indonesia dengan kampus vokasi di Jerman, Taiwan, Jepang, atau dikombinasikan dengan S2 terapan fast track. Selain itu, Ditjen Diksi juga akan melakukan roadshow ke industri untuk mengenalkan D4. Dengan berbagai terobosan inilah diharapkan kampus-kampus yang mempertahankan D3 dapat melakukan upgrading ke D4 agar tidak tertinggal.
Sementara itu Benny Bandanadjaya selaku Direktur Perguruan Tinggi Vokasi dan Profesi berharap, dengan adanya bantuan untuk mendukung program D3 menjadi D4, maka akan ada sebuah perubahan yang cukup bagus untuk pendidikan tinggi vokasi di Indonesia. “Kita juga sedang berkolaborasi dengan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), yakni seluruh prodi D4 itu akan digabung ke dalam jalur SBMPTN dan SNMPTN. Ini adalah salah satu bentuk sosialisasi sehingga masyarakat dapat memilih, sekaligus menunjukkan kalau memang D4 dengan S1 itu setara. Pendaftaran tersebut sudah dapat dilakukan pada 2021,” terangnya. (Diksi/RA/AP/KR)
Bagaimana dengan Jam Kerjanya?
Membahas jam kerja relawan tentunya tidak bisa dipastikan karena jam kerja biasanya akan ditentukan dari tempat edu people ditugaskan. Kesepakatan dan peraturan akan ditentukan pada awal edu people masuk atau ditugaskan.